Tips dan Trik Memotret Kembang Api Pada Saat Hari Besar


Pasti pada saat tahun baru atau acara besar lainnya, kalian pasti akan kebingungan bagaimana cara memotret kembang api bukan?

Yuk daripada kalian bingung, mari kalian simak artikel ini agar bisa memotret kembang api agar mendapatkan hasil yang maksimal dan bisa dipraktekan  pada saat malam hari perayaan besar.

1. Gunakan Tripod


Hal yang paling penting dalam memotret kembang api adalah menggunakan tripod. Kenapa begitu? Karena saat kalian memotret kembang api, maka hasilnya lebih maksimal dikarenakan kita perlu menjaga kestabilan kamera.

Memotret kembang api kita akan menggunakan kecepatan yang sangat pelan, yaitu sekitar 3 - 4 detik, jadi kita sangat butuh tripod untuk menjaga kestabilan kamera.

2. Gunakan Mode "BULB" Pada Kamera DSLR

Inti dari memotret kembang api adalah untuk dapat merekam cahaya yang dikeluarkan dari tiap percikan kembang api tersebut. Jadi "timing" adalah suatu kunci untuk mendapatkan gambar yang sempurna.

Untuk mendapatkan timing yang pas, sebaiknya kalian menekan tombol shutter pada saat sebelum kembang apinya meletus di udara. Letusan pertama biasanya disebabkan karena ledakan untuk meluncurkan kembang api tersebut, sehingga kalian harus bersiap untuk menekan tombol shutter.

Hal tersebut kalian sangat membutuhkan beberapa kali latihan untuk mendapatkan timing yang pas. Dan cobalah untuk mendapat ritme berapa lama setelah ledekan pertama untuk menekan tombol shutter.

Ada satu cara yang bisa membantu kalian untuk memotret kembang api yang maksimal, yaitu dengan menggunakan "remote trigger". Alat yang satu ini adalah alat yang dihubungkan ke kamera melalui kabel maupun wireless.

Fungsi dari remote trigger ini sendiri adalah kalian bisa menekan tombol shutter tanpa menekan tombol shutter yang berada di kamera. Akibat dari menekan pada kamera secara langsung mengakibatkan goyangan dan hasil foto menjadi kurang maksimal.

Dalam settingan BULB, shutter akan terbuka pada saat Anda menekan tombol shutter, dan shutter akan tertutup dan akan berhenti merekam cahaya pada saat Anda melepas tombol shutter.

Dapat disimpulkan bahwa sang fotografer harus cermat dalam timing, baik itu kapan harus menekan tombol shutter dan melepaskan tombol shutter. Hal ini cuman bisa dikembangkan dengan kalian sering - sering berlatih.

3. Bereksperimen Dengan Menggunakan Lensa - Lensa yang Berbeda 


Untuk kalian yang baru nyemplung di dunia fotografi, cobalah kalian bereksperimen dengan menggunakan berbagai lensa. Pada dasarnya, memotret kembang api itu menggunakan lensa wide. Kenapa begitu? Kita menggunakan lensa wide untuk mengambil pemandangan secara keseluruhan.

Kalian jangan berpatokan itu saja sob! kalian coba sekreatif mungkin dengan menggunakan berbagai lensa contohnya seperti lensa tele. Tidak usah khawatir sob, dengan kalian bereksperimen, kalian juga sekalian mengasah skill dalam memotret.

Berikut contoh - contoh foto memotret kembang api menggunakan lensa yang berfokal panjang dan hasilnya pun tidak kalah menarik.

4. Jangan Memotret Kembang Apinya Saja

Yang satu ini adalah tips yang paling penting dalam memotret kembang api, karena kalian bisa membuat sebuah foto kembang api menjadi lebih menarik dan unik loh sob!

Dengan menambahkan background ataupun pemanis apapun yang ada disekitar tempat pemotretan , kalian pasti akan menghasilkan sebuah karya yang lebih baik dan unik.

Berikut contoh - contoh foto kembang api yang telah ditambahkan beberapa pemanis dan dipadukan dengan kembang apinya.






Dengan kalian menambahkan objek lain ke dalam skenario foto, akan muncul masalah exposure yang kita harus antisipasikan. Jika hanya ingin merekam percikan kembang api nya saja, mungkin setting an berikut akan cukup membantu Anda :


  • Speed: BULB (sekitar 3 - 4 detik)
  • Diafragma: f8
  • ISO: 400
Biasanya settingan ini akan menghasilkan gambar percikan kembang api yang OK, namun belum tentu exposure objek - objek lain itu pas dengan settingan ini. Untuk mendapatkan exposure yang tepat untuk objek dan percikan kembang api, maka ikutilah langkah - langkah berikut:

  • Ukur pencahayaan yang tepat untuk objek yang akan diikutkan, namun pastikan kecepatan harus ada 3 - 4 detik. Sehingga hal yang perlu kita ubah adalah ISO dan aperture.
  • Usahakan agar jangan menggunakan ISO yang terlalu tinggi, karena dapat mengakibatkan noise yang terlalu banyak pada foto tersebut dan akan membuat warna dari percikan api akan terlalu terang untuk direkam oleh sensor kamera.
  • Foto dalam format RAW, agar "range" dari exposurenya akan lebih banyak, dan detail - detail yang sedikit terlalu terang atau gelap dapat diselamatkan di oldig nanti.
Dua foto berikut ini adalah contoh dimana sang fotografer telah mengukur exposure keseluruhan dengan sempurna. Semua elemen dari foto ini tepat exposurenya, bahkan langitnya pun tidak terlalu hitam pekat, malah agak kebiru - biruan. Langit biru ini diambil pada saat "blue hour"' yaitu beberapa saat setelah matahari tenggelam. Untuk mendapatkan foto kembang api pada saat api besar, tentunya akan susah untuk mendapatkan langit sebiru ini. Namun, jika ada awan di sekitar pemotretan, atau bulan yang menerangi, maka langit bisa direkam dengan sedikit berwarna.


0 Comments:

Definition List

InkaStory
Buy this theme

top navigation

Buy this theme

Ads In-Feed

View AllRomance

Text Widget

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Praesent non leo vestibulum, condimentum elit non, venenatis

eros.

Fashion

Travel

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Unordered List

Ads 970x90

Iklan Bawah Artikel

About Me

Author

INKA Story

Responsive Blogger Template.

Popular Posts