Tips dan Trik Ampuh! Cara Memaksimalkan Fitur Manual Pada Kamera Digital DSLR



Jika kalian ingin menjadi fotografi profesional, kalian harus bisa memakai mode manual pada kamera digital yang Anda punya. 

Tidak sedikit dari kalian yang sejak memiliki kamera digital selalu menggunakan mode auto saat memotret bukan? Berbagai alasan kalian untuk menggunakan mode auto, selain relatif bisa menghasilkan foto yang tidak mengecewakan, dengan mode auto juga lebih simpel dan gampang menggunakannya.

Kamera DSLR saat ini sudah sangat canggih dan banyak yang menyediakan fungsi dan mode-mode otomatis yang bisa mempermudah pengambilan bar dengan pengaturan cahaya yang baik. Meskipun kamera DSLR sekarang sudah memiliki mode auto yang banyak dan beragam,  dan setiap fungsi dapat mengantisipasi dan mencari pengukuran pencahayaan dengan tepat di setiap situasi yang berbeda-beda.

Disini aku 'tidak ingin berbicara soal salah atau benar jika menggunakan mode AUTO.' Namun, kalian harus tau, dengan mode auto kita tidak bisa berkreasi lebih jauh lagi tentang fitur dan spesifikasi keunggulan dari kamera tersebut.

Harus kita akui juga, dengan mode auto yang sudah dirancang point and shoot akan sangat simpel untuk digunakan. Jika Anda membeli kamera dengan harga tidak murah tapi selalu menggunakan mode auto, padahal mode manual tersedia, hal ini sangat disayangkan jika membeli harga yang tak mahal namun tidak memaksimalkan mode manualnya.

Untuk langkah yang pertama, mari kita kenalan dengan fitur-fitur manual yang ada pada kamera digital saat ini. Berikut beberapa fitur dasar kamera yang mungkin tersedia di kamera DSLR Anda saat ini.

Fitur Manual Pada Kamera Digital

1. ISO

Secara arti ISO adalah kemampuan atau tingkat sensitifitas sensor pada kamera terhadap cahaya. Sebagai dasar fungsi ISO pada dunia fotografi, semakin besar nilai pada settingan ISO pada kamera kalian, maka semakin besar pula sensitif dan kamera akan menjadi bagian dari segitiga exposure.

Cara Setting ISO Kamera Digital

Selain auto, satuan nilai ISO pada kamera ditandai dengan nilai yang dimulai dari angka 50/100,200,400,800,1600, dan seterusnya. 

Selain ISO bisa menambah sensitifitas cahaya yang didapatkan, ISO juga bisa menimbulkan noise pada hasil fotonya. Namun, untuk kamera digital di era modern saat ini, ISO tinggi sudah bukan menjadi kendala sob.

2. Shooting Mode

Selain auto, kebanyakan kamera digital saat ini sudah tersedia fitur shooting mode P (Program), A (Aperture Priority), S (Shutter Priority), M (Manual)

3. Exposure Compensation (EV)

Exposure Compensation adalah sebuah fitur kamera untuk mengubah hasil perhitungan exposure baik dari manual ataupun auto exposure. Biasanya disimbolkan dengan EV+/-.

Kapan Menggunakan Exposure Compensation? Saat kita menggunakan mode auto/manual exposure. Namun, hasil foto menjadi lebih gelap/terang dari yang diinginkan sebelumnya. Misalnya, kalian ingin fotonya menjadi lebih terang lagi dari hasil pengukuran exposure sebelumnya. Maka kalian naikkan exposure compensation  sebesar +1 EV. Dan jika kalian ingin menjadi fotonya menjadi lebih gelap, sebaiknya kalian menurunkan menjadi -1 EV. 

Berikut rumus exposure agar kalian tidak semakin bingung ya sob!

Rumus Exposure: Shutter Speed + Aperture + ISO = Exposure

Contoh dengan angka (Ini hanyalah contoh pada rumus ini, jadi jangan dihafalkan ya sob)

  • 1/200 + f/18 + ISO 100 = 0 (hasil auto exposure)
  • 1/200 + f/18 + ISO 200 = 1 (setelah +1 EV Exposure Compensation) foto akan menjadi lebih terang
  • 1/200 + f/18 + ISO 100 = -1 (setelah -1 EV Exposure Compensation) foto akan menjadi lebih gelap

Perlu diinget ya so, exposure compensation bukan bagian dari faktor penentu exposure. Exposure compensation hanya mengubah hasil perhitungan auto exposure saja. Jika kita menerapkan exposure compensation + maka foto akan menjadi lebih terang dari foto sebelumnya. Maka sebaliknya jika kalian menerapkan - pada exposure compensation maka foto akan menjadi lebih gelap.

4. Manual Focus

Fitur manual focus biasanya ada di lensa kamera, sangat jarang ditemui di fitur kamera saku. Fitur ini bisa digunakan saat menggunakan mode auto focus gagal/susahnya mendapatkan autofocus.

5. White Balance

White Balance lebih sering disebut dengan WB. Arti dari White Balance adalah kemampuan kamera membaca atau mengukur temperatur warna berdasarkan cahaya yang ada. 

Fungsi dari WB sendiri adalah mengatur komposisi warna berdasarkan cahaya yang ada, agar mendapatkan foto yang lebih akurat/tepat warna fotonya sesuai dengan warna aslinya (natural color) dengan kata lain supaya yang putih menjadi lebih putih, merah menjadi lebih merah, dan lain sebagainya.

6. Flash Intensity

Flash Intensity ini berguna jika cahaya yang dihasilkan saat menggunakan flash kamera terlalu kuat. Dengan fitur ini, kalian bisa mengurangi kekuatannya cahaya dari flash bawaan kamera kita.


Seperti yang kita ketahui, fotografi adalah permainan cahaya/exposure dimana ada tiga unsur yang menentukannya. Biasanya disebut dengan segitiga exposure. Tiga unsur tersebut terdiri dari Shutter Speed + Aperture + ISO. Sedangkan fitur manual yang paling penting untuk dioptimalkan adalah fitur manual Program, Aperture, dan Manual ISO.

Pada prinsipnya, selain fotografernya, kamera juga akan berupaya untuk menghasilkan sebuah foto yang memiliki exposure yang tepat sob. Artinya, foto yang dihasilkan semestinya tidak boleh terlalu gelap maupun terlalu terang. Gelap terangnya foto tergantung dari ketiga unsur tersebut sob.

Seperti yang tertera diatas, tidak semua foto yang diambil dengan auto akan bisa menghasilkan foto yang menarik, karena terkadang hasil exposure tidak memuaskan. Untuk itu fitur P (Program), A (Aperture Priority), S (Shutter Priority), M (Manual) akan sangat membantu kita sob.

Kegunaan Fitur Manual Exposure P (Program), A (Aperture Priority), S (Shutter Priority), M (Manual) :

1. Program (P) : Jika pada mode AUTO semua settingan diatur secara otomatis oleh kamera, maka berbeda dengan mode P/Program ini sob. Mode P meski settingan shutter speed dan aperture secara otomatis, akan tetapi nilai ISO, White Balance, Flash, dan Exposure Compensation (EV) masih bisa diatur sesuai dengan keinginan kalian.

2. Aperture Priority (A/AV) : Dengan mode A/AV kita bisa memiliki kendali ingin seberapa tajam foto yang akan kita hasilkan nantinya. Mode ini optimal untuk mengontrol depth of field (DOF) dari hasil foto. Karena fungsi mode Aperture Priority ini kita yang menentukan nilai aperturenya, kemudian shutter speed akan dikendalikan oleh kamera secara otomatis.

3. Shutter Priority (S/TV) : Mode shutter priority adalah kebalikan dari Aperture Priority, dimana kita yang menentukan shutter speed dan kamera yang akan menentukan Aperturenya secara otomatis.

4. Manual (M) : Fitur mode manual/M hampir mirip seperti dimode Aperture Priority dan Shutter Priority, namun kita harus menentukan sendiri segitiga exposurenya sob, seperti Shutter Speed, ISO, Aperturenya untuk menentukan segitiga exposurenya yang sesuai dengan keinginan kalian. 




Jika kalian ingin memaksimalkan fitur manual pada kamera digital kalian. Sebaiknya, kalian harus mengetahui apa fungsi-fungsi dari fitur-fitur maupun mode yang terdapat pada kamera kalian. Untuk dari itu artikel ini mempermudah kalian untuk bisa mempelajari fitur manual pada kamera digital. Agar bisa menghasilkan foto yang bagus, kalian harus mempertimbangkan segitiga exposurenya sob. Semoga bermanfaat untuk kalian semua ya sob!

0 Comments:

Kamera DSLR Vs Mirrorless, Manakah yang Cocok Untuk Anda Gunakan? Berikut 8 Hal yang Wajib Anda Ketahui

Dulu, kalau kita ingin membeli kamera bagus pasti jawabannya adalah beli kamera DSLR. Tapi sekarang zaman sudah berbeda, akhir-akhir ini orang-orang lagi banyak yang sedang mencari kamera Mirrorless. Namun kamera Mirrorless ini harganya sama seperti kamera DSLR pada umumnya sob.



Sebenarnya dari dulu sudah ada kamera "tanpa cermin" seperti kamera pocket. Namun, istilah Mirrorless melambung jauh berkat kemampuannya yang bisa gonta ganti lensa. Berkat itulah yang sekarang banyak orang bertanya "mending beli kamera DSLR atau Mirrorless ya?"

For your information, kamera DSLR adalah kamera digital yang didesain masih seperti kamera-kamera lama. Di bagian dalamnya, terdapat kaca yang dapat memantulkan cahaya ke viewfinder sehingga kita bisa mempreview jepretan yang akan dibuat. Sedangkan kamera Mirrorless menghilangkan kaca bagian dalam tersebut, sehingga langsung ke sensor gambar dimana Anda bisa langsung melihat hasilnya pada layar.

Tenang saja sob, artikel ini akan membantu kalian untuk menemukan jawabannya. Berikut adalah 8 hal yang wajib kalian ketahui mengenai kamera DSLR dengan Mirrorless.

1. Ukuran dan Berat



Kamera DSLR sendiri identik dengan ukuran yang besar. dempal, ini akan ngebantu banget saat kita memakai lensa tele yang ukurannya panjang dan berat.

Kamera Mirrorless secara umum kamera ini jelas akan lebih kecil, tetapi lensa-lensa yang diperuntukkan untuk kamera ini besarnya pun sama seperti lensa kamera DSLR sob.

Karena kamera DSLR ini berisakan cermin di bagian dalamnya, kamera DSLR ini membutuhkan ruang yang lebih untuk dapat memuatnya. Secara otomatis, dengan adanya cermin tersebut, membuat bobot dari kamera ini menjadi lebih berat.

Berbeda dengan kamera Mirrorless yang tidak memiliki cermin di bagian dalamnya sob. Meskipun ukurannya yang kecil adalah gaya jual utama dari kamera mirrorless tersebut, tapi bukan berarti prakteknya kamera ini akan selalu lebih kecil dari kamera DSLR. Ketika kita ngefoto hingga ngevideo, kita juga menggunakan lensa, tidak hanya body kameranya saja. Karena itu, terkadang ketika kamera Mirrorless Anda kombinasikan dengan lensa yang besaarrrrr buanget, ya hasilnya akan menjadi besar juga sob.

Masalah mengenai ukuran lensa ini ada di semua kamera mirrorless, baik yang full frame maupun yang sensornya APS-C. Meskipun begitu, lensa kit bawaan dari kamera tersebut relatif kecil, pasti ada kalanya kalian akan menggunakan lensa yang focal length-nya yang panjang. Apalagi saat kita menekuni dunia fotografi, ada saatnya kalian mengganti lensa. Dan taraaa, terjadilah kombinasi antara kamera kurus dengan lensa yang besar.

Nah, uniknya lagi sob, seiring dengan perkembangan zaman, kamera mirrorless akan semakin canggih, dari tahun ke tahun ukuran dari kamera mirrorless yang high end malah menjadi lebih besar. Dan dari sinilah kalian bingung harus membeli kamera yang mana bukan?

2. Kecepatan Autofocus

Untuk autofocus dan hasil jepretan di tempat yang gelap, kamera DSLR lah lebih baik ketimbang kamera Mirrorless, dikarenakan desain dari kamera DSLR yang lebih fokus dalam hal potret memotret. Sebenarnya untuk autofocus kamera mirrorless sendiri sudah dikembangkan menjadi lebih baik lagi, tetapi itu berlaku untuk kamera-kamera yang canggih atau istilahnya "high end".

Rata-rata kamera DSLR suda menggunakan "phase-detection" dalam autofocus nya yang ketika kalian pakai akan sangat responsive dengan pergerakan, alhasil ya rata-rata sudah sangat cepat sob. Namun, dari adanya "phase-detection" akan ada kelemahannya yaitu metode ini hanya bisa jalan jika cermin di dalam kamera menghadap kebawah. Sementara itu ketika kalian menggunakan live view di LCD untuk mengkomposisikan cermin tersebut sistem ini tidak akan jalan sob. DSLR akan secara otomatis menggunakan sistem contrast AF yang relatif lebih lambat.

Untuk masalah tersebut, kalian tidak perlu begitu khawatir lagi. Karena Canon akan memberikan inovasi baru dimana phase detection ini sudah dipasang didalam sensor. Hal ini akan mengatasi masalah DSLR pada umumnya seperti yang dijelas diatas.

Sementara itu kamera mirrorless bergantung sepenuhnya pada sensor dan rata-rata menggunakan contrast AF. Yang perlu kalian perhatikan adalah contrast AF pada kamera mirrorless lebih cepat jika dibandingkan dengan DSLR. Kenapa bisa begitu ya? Jawabannya adalah lensa-lensa dari mirrorless udah didesain khusus supaya bisa perfom dari sisi autofocus juga.

Jika kalian menggunakan kombinasi antara mirrorless dengan lensa DSLR, otomatis ada penurunan kecepatan di sisi autofocus, tetapi tenang saja sob, hal tersebut tidak akan mengurangi kualitas dari hasil foto Anda.

Eiitttss tenang dulu sob, berita bagus dari sisi mirrorless adalah banyak keluaran baru yang menggunakan sistem hybrid AF. Sistem ini menggabungkan phase detection dan contrast AF. Dengan sistem ini, mirrorless baru tidak hanya cepat lagi sob, namun juga akurat dalam mengunci fokusnya.

3. Lensa



Rata rata lensa dari kamera DSLR memiliki beragam pilihan focal length dan diafragma

Berbeda lagi dengan lensa dari kamera mirrorless yang masih tumbuh, sepertinya tahun demi tahun akan segera banyak lensa mirrorless seperti kamera DSLR.


Jika kalian ingin punya banyak pilihan lensa, maka saya akan rekomendasikan kepada kalian untuk menggunakan kamera DSLR untuk menjadi pilihan utama kalian. Karena dengan banyaknya tipe lensa yang bermacam-macam dari brand bawaan kamera, banyak 3rd yang ikut party untuk men support DSLR (seperti Tamron, Sigma).

Meskipun lensa dari kamera mirrorless tidak sebanyak kamera DSLR. Namun kalian bisa menggunakan lensa dari kamera DSLR dengan menggunakan adapter. Tapi sebaliknya sob, kamera DSLR tidak bisa menggunakan lensa dari kamera mirrorless, karena titik fokus yang terlalu jauh sehingga tidak akan pernah untuk bisa fokus.

4. Kualitas Video



Karena kamera DSLR memiliki cermin didalamnya, namun kamera DSLR tidak bisa dengan cepat merekam video. Hasil dari video yang dihasilkan tidak seakurat kamera mirrorless karena kamera mirrorless sendiri langsung mengirimkan video ke sensor gambar.

Memang untuk beberapa tipe dari kamera DSLR, ada yang cukup bagus untuk melakukan video. Namun, kamera mirrorless dengan harga yang lebih terjangkau bahan bisa menghasilkan video high definition bahkan hingga resolusi 4K. 

Tidak kalah menariknya sob, kamera mirrorless keluaran terbaru sudah menjadi standar umum dengan resolusi video 4K. Kemudian juga ada live view autofocus yang sangat efisien sekali dan hingga saat ini hanya ada di mirrorless. Plus hal ini juga ditunjang dengan semakin banyaknya adapter dan aksesoris-aksesoris lain yang diperuntukkan kamera compact ini.

5. Kualitas Gambar



Tidak ada yang bisa dipilih dari sini sob. Memang benar bahwa resolusi terbesar pada DSLR, Canon EOS 5D bisa memotret full frame dan masi di resolusi 50 MP. Sementara Sony A7R III sebenarnya tidak jauh-jauh juga dengan resolusi 42.2 MP nya.

Kualitas gambar bukan soal megapixel saja tentunya ya kan? Karena faktor utama dalam hal kualitas gambar ada pada ukuran sensor. Sensor full frame adalah sensor dengan ukuran terbesar saat ini dan menawarkan kualitas terbaik. Namun, sensor APS-C juga sudah cukup bagus dan lebih murah dikantong kok sob.

6. Kecepatan Menjepret



Kedua kamera ini sama-sama bagus dalam kecepatan menjepret, tetapi dikarenakan desain yang lebih simpel, kamera mirrorless sedikit lebih unggul ketimbang kamera DSLR.

Tidak adanya kaca didalam kamera membuat Anda bisa langsung mendapatkan dan melihat gambar. Itupun dengan tingkat shutter speed yang tinggi pula.

7. Daya Tahan Baterai



Daya tahan baterai dari kamera DSLR lebih unggul dari kamera mirrorless. Itu karena kamera DSLR jarang memiliki fitur layar LCD atau EVF yang dengan cepat menghabiskan isi baterai.

Tetapi itu akan berbeda jika kamera DSLR memiliki fitur tersebut. Jika di kamera DSLR Anda menggunakan layar LCD dan EVF, maka daya tahan baterai tidak jauh berbeda dengan kamera mirrorless sob.

8. Fitur 



Dalam hal fitur dan kontrol, sulit membedakan antara kamera DSLR dengan kamera mirrorless.

Kedua kamera tersebut menawarkan manual kontrol yang sudah terbilang canggih. Apalagi sudah terdapat fitur exposure, kecepatan, fokus, dan juga sama-sama bisa memotret dalam format RAW dan JPEG. Hal tersebut memungkinkan kita semua untuk mendapatkan hasil yang bagus terlepas mau pakai yang mana saja.




Kesimpulannya adalah kamera mirrorless lebih baik dipilih jika kebutuhanmu lebih mengarah kepada video ketimbang memotret. Hasil video dari kamera mirrorless yang high definition, akurat serta cepat, namun sebagai penggantinya adalah lemah di sektor kemampuan dan opsi lensa.

Berkebalikan dengan mirrorless, kamera DSLR mampu memotret gambar yang lebih detail, baik di tempat terang maupun di tempat yang kurang pencahayaan. Hanya saja, untuk menggunakannya sebagai alat perekam video harus dipertimbangkan kembali sob. Semoga bermanfaat untuk kalian semua dimasa karantina ini sob!

0 Comments:

Peralatan Dasar yang Wajib Ada Bagi Fotografer Pemula

Semakin berkembangnya zaman, tak heran bahwa sekarang semakin banyak orang yang ingin menjadi fotografer. Namun, jika zaman dahulu mungkin yang membawa kamera adalah orang-orang yang mampu membeli kamera tersebut. Dan sekarang kebalikannya dari semua itu sob, semua orang seakan dengan mudah membeli kamera, padahal harga dari kamera tidak begitu murah-murah banget.


Nah, bagi kalian yang ingin menjadi fotografer pemula kalian tidak boleh tergiur peralatan fotografi dengan harga mahal sob. Namun bagi pemula, urusan memasuki dunia ini tentu akan bersinggungan dengan berbagai keperluan, termasuk memilih perangkat fotografi yang sesuai.

Mungkin semua peralatan tersebut terlihat sederhana karena hampir semua orang tau apa saja perlengkapan dasar fotografi. Tetapi karena terlalu menganggap sederhana, banyak orang sering melupakan perlengkapan dasar fotografi. Padahal perlengkapan dasar ini bisa membuat kalian mendapatkan hasil foto yang maksimal loh! 

Tanpa basa-basi lagi kita langsung saja ke inti topiknya yaitu membahas apa saja peralatan dasar fotografi pemula. 

Peralatan Dasar Fotografi Pemula

1. Kamera

Sudah sangat jelas ya sob, jika ingin menjadi fotografi pemula kalian harus memiliki kamera. Disini, jika kalian ingin menjadi fotografi pemula, kalian tidak selalu membeli kamera yang harganya puluhan juta. 

Kalian bisa membeli kamera digital yang murah terlebih dahulu, atau kamera mirrorless dengan harga yang tidak seberapa mahal, kalian perlu menyesuaikan dengan budget kalian sendiri ya sob. Usahakan sebelum membeli kamera kalian harus memperhatikan spesifikasi dari kamera tersebut okeyyy.

Canon G7X Mark II

Kamera pertama yang bisa dijadikan rekomendasi bagi fotografi pemula adalah kamera Canon G7X Mark II di kategori prosumer. Kamera yang diluncurkan di Indonesia dengan harga Rp 5.350.000 Juta. Keunggulan dari kamera ini adalah memiliki zoom yang cukup panjang, yaitu 4,2 x dengan bukaan lensa f/1,8-f/2,8.

Kamera ini menggunakan prosesor DIGIC 7 dengan kemampuan Image Stabilization (IS) yang lebih baik. Prosesor ini juga membuat proses autofocus berlangsung lebih cepat. G7X Mark II menggunakan sensor CMOS 1 inci dengan resolusi 20,1 MP dan memiliki fitur pengatur interval pemotretan yang bisa dipakai untuk membuat timelapse.

Nikon Coolpix A900

Kamera kedua yang direkomendasikan adalah Nikon Coolpix A900. Kamera ini juga masih sama dengan kategori di atas yaitu kamera prosumer. Kamera ini menggunakan sensor 20,3 MP BSI CMOS dan lensa performa tinggi NIKKOR. Lensa ini sudah mendukung 35 kali optical zoom dan 70 x Dynamic Fine Zoom.

Kamera Nikon Coolpix A900 yang dijual dengan harga Rp 4.650.000 Juta. kamera ini dibekali dengan Vibration Reduction (VR) high performance yang cukup efektif untuk mengurangi goyangan di kamera. Kemampuan ini untuk mengoptimalkan fitur optical zoom, sehingga hasil gambar bisa semakin jelas.

Canon EOS 1300D

Jika kalian ingin merasakan sensasi menggunakan kamera profesional. Kalian bisa menggunakan Canon EOS 1300D. Kamera ini termasuk dalam kategori kamera single-lens reflex (SLR). Terlebih lagi kamera ini sudah dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi dan NFC serta menggunakan prosesor DIGIC 4+ dengan sensor APS-C CMOS 18 MP.

Rentang pengaturan ISO kamera ini mulai dari 100 hingga 6400 dan bisa ditingkatkan lagi menjadi 12800. Dilengkapi dengan 9 titik Auto Focus (AF) dengan titik tengah berjenis cross-type, membuat kamera ini mampu mencari fokus dengan akurat dan cepat, baik saat digunakan dalam posisi vertikal maupun horizontal.

2. Lensa 


Jika kalian sudah memiliki kamera perlengkapan dasar yang kedua adalah lensa. Sekaran sudah banyak sekali jenis lensa, mulai dari mikro, wide, tele hingga landscape. Tetapi untuk kalian yang masih pemula, sebaiknya kalian menggunakan lensa bawaan dari kamera yang kalian beli. Kalian bisa saja membeli lensa hi end dengan harga selangit, tetapi apakah itu penting bagi kalian yang masih belajar? Apalagi sekarang lens kit bawaan sudah cukup bagus untuk mengambil gambar.

3. Flash


Di setiap kamera pasti sudah dilengkapi dengan flash. Guna dari flash adalah menambah cahaya ketika kalian memotret di dalam ruangan yang kurang pencahayaan. Dengan flash kita bisa mengambil foto dengan terang seperti di siang hari. Flash bawaan dari kamera sudah cukup untuk digunakan. 

Tetapi kalian bisa juga memilih external flash dengan harga terjangkau. External flash ini bisa dicopot-pasang dan sinarnya bisa diarahkan sesuai dengan keinginan. External flash bisa menghasilkan bermacam efek cahaya yang tidak mungkin dilakukan oleh internal flash.

4. Aksesoris 

Aksesoris yang harus dimiliki oleh fotografer pemula adalah tali kamera. Bagi pemula, tali kamera adalah perlengkapan wajib yang harus kalian bawa kemana-mana ketika kita melakukan hunting foto. Tali kamera ini sangat membantu ketika kalian sudah letih dan kurang stamina, sehingga kamera kalian tidak akan jatuh dari genggaman tangan kalian. Jika kalian tidak suka mengalungkan tali kamera ini di leher, kalian juga bisa dililitkan ke tangan kalian juga sob!

Aksesoris yang kedua adalah tas kamera. Tas kamera ini bisa kalian isi dengan peralatan kamera. Mulai dari kamera, lensa, flash, sampai dengan peralatan pembersih kamera bisa kalian masukkan ke dalam tas kamera ini. Tas kamera ini juga akan melindungi peralatan fotografi dari guncangan dan air saat dibawa ke lokasi hunting kalian. 

5. SD Card (Kartu Memori)


Perlengkapan dasar terakhir yang wajib adalah SD Card. Beberapa fotografer pemula terlalu sering menghabiskan foto dan lupa kalau SD Card tidak terlalu cukup. Jadi alangkah baiknya, kalian bisa membawa SD Card cadangan agar bisa jaga-jaga agar tidak kehabisan memori. 


Mungkin sekian dari artikel ini mengenai peralatan dasar yang wajib ada bagi fotografer pemula. Beberapa alat tersebut penting bagi para pemula. So, kalian jangan meremehkannya ya sob! Semoga bermanfaat bagi kalian semua yaa.

0 Comments:

Teknik Jitu! Memotret Foto Siluet Pada Saat Sunset yang Instagrammable

Sunset adalah suatu subjek foto yang paling banyak digemari oleh para senja. Untuk menghasilkan foto yang bagus, sebaiknya kalian menggunakan teknik foto siluet pada sunset. Teknik foto siluet ini patut kalian mahiri, karena saat itulah kita bisa menghasilkan sebuah gambar dengan warna-warna yang lebih menarik.


Banyak alasan yang menyebabkan orang menyukai foto siluet. Beberapa alasannya yaitu

  • Menyukai nuansa siluet yang terasa gelap dan terang, artinya menyukai kontras yang timbul dalam foto tersebut
  • Suka dengan bentuk yang terlihat jelas pada foto siluet
  • Ingin menyembunyikan wajahnya, supaya yang terlihat seolah hanya bayangan saja. Mungkin dia menutup wajah karena terlalu cakep atau terlaluuuuuu.... hmmm sudahlah biarin saja.

Apapun alasannya kalian yang menyukai foto siluet. Kalian harus mengerti dulu apa pengertian dari siluet tersebut, menurut wikipedia.org, A silhouette is the image of person, animal, object, or scene represented as a solid shape of a single colour, usually black, its edges matching the outline of the subject. Source : en.wikipedia.org

Yap, yang bisa kalian lihat sendiri bagaimana siluet itu biasanya terbentuk dari 'solid shape' yang terdiri dari satu warna dan biasanya berwarna hitam. Bentuk yang ditonjolkan biasanya juga tampak tegas dan berbentuk dua dimensi.

Foto siluet bukan untuk foto sunset saja sob, melainkan foto siluet ini bisa kalian jadikan sebagai variasi dalam album foto travelling Anda. Konsep yang begitu unik dari foto siluet akan membuat foto kalian terlihat samar ketika memamerkannya di akun media sosial kalian. 

Tanpa basa-basi lagi berikut tips teknik memotret foto siluet pada saat sunset.

Tips dan Teknik Memotret Foto Siluet Pada Saat Sunset

1. Postur Shape dan Bentuk dari Objek yang Difoto Perlu Diperhatikan

Tidak hanya jodoh saja yang perlu kalian perhatikan sob. Melainkan postur dari objek yang difoto sangatlah penting untuk kalian perhatikan saat memotret foto siluet. Karena yang akan kalian tonjolkan dari foto siluet adalah bentuk dan lekukan tubuh dari sang model.

Cobalah untuk memberikan arahan agar posenya bisa menggambarkan garis tubuh yang jelas. Bentuk dari siluet tersebut juga bisa menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh sang model. 

2. Hindari Siluet yang Bertabrakan

Untuk bisa mendapatkan siluet yang sempurna, Anda sebagai fotografer harus bisa memperhatikan siluet-siluet lain yang dihasilkan dari background dan foreground yang ada di sekeliling objek foto Anda. Anda harus berusaha agar semuanya itu tidak terjadi benturan antar siluet. 

Jika beberapa objek saling bertabrakan atau overlap, maka siluet yang dihasilkan akan gagal. Kenapa bisa gagal? Karena bentuk dari siluet tersebut menjadi kurang maksimal sob.

3. Perhatikan Exposure yang Digunakan

Agar kalian bisa mendapatkan foto siluet yang sempurna, tentunya kita harus mencapai exposure yang sempurna dan tepat. Mode yang paling bagus jika kalian gunakan situasi 'backlit' seperti ini adalah di mode M atau manual. Hindari menggunakan mode auto, biasanya kamera akan rentan salah dalam memutuskan exposure yang tepat dikarenakan oleh cahaya yang amat terang dari matahari dan juga bayangan gelap dari objek.

4. Mencari Pengalaman Menggunakan Lensa yang Berbeda

Dengan kalian menggunakan lensa yang berbeda, kalian akan bisa menciptakan karya foto yang berbeda dan unik dari foto lainnya. Bukan hanya itu sob, dengan menggunakan lensa yang berbeda kalian bisa sekalian mengasah skill dan kemampuan kalian. 

Jika kalian menggunakan lensa 70-200 mm di 200 mm. Dengan menggunakan lensa tele, dan mengambil gambar dari jarak yang cukup jauh, kurang lebih 30 meter dari objek, perspektif akan berbeda dengan mata manusia biasa. Jadi matahari di belakang objek akan terlihat lebih besar. Jika kalian ingin menghasilkan efek matahari yang lebih besar lagi, maka kalian gunakanlah lensa super tele + teleconverter yang sering digunakan oleh fotografer wildlife atau fotografer bola. 

5. Diafragma yang Dramatis

Salah satu teknik yang bisa kalian manfaatkan dan menambahkan kreatifitas kita untuk mengcapture sebuah saat foto siluet. Dengan menggunakan diafragma yang kecil, seperti f16 sampai f22, maka kita akan dapat mencapai efek yang bisa disebut "star burst effect". Untuk bisa menghasilkan efek ini, matahari atau sumber cahaya sebaiknya tidak terselubungi oleh awan.

Berhati-hatilah agar tidak langsung melihat matahari walaupun melalui kamera dalam waktu yang panjang karena dapat merusak mata. Agar terhindar dari kerusakan mata, maka gunakanlah "live view" mode di kamera Anda untuk melihat, mengatur komposisi dan mendapatkan fokus untuk foto siluet seperti ini, agar mata terlindungi

6. Oldig yang Menarik

Untuk melipat gandakan estetika dari sebuah foto, olah digital sangat berperan sangat penting sob. Teknik fotografi untuk mendapatkan exposure atau pencahayaan yang sempurna tetaplah penting. Namun, sedikit sentuhan dari photoshop akan sangat membantu membuat foto menjadi lebih menarik dan lebih estetika. 

Jika kita mengambil gambar dalam format RAW, maka kita bisa bermain dengan "white balance" foto tersebut di software seperti Adobe Lightroom ataupun Adobe Photoshop. Dengan demikian, kita bisa memanipulasi warna dari langit dan sunset tersebut.

7. Gunakanlah Extra Backlit

Pasti diantara dari kalian heran dan bertanya-tanya, apa gunanya menambah lighting extra dalam sebuah foto siluet? Nah, lihatlah contoh foto dibawah ini.


Cahaya yang terlihat pada diwajah sang model wanita tersebut sebenarnya bukan dari matahari sendiri, melainkan dari sebuah flash yang diletakkan di belakangnya. Warna orangenya tersebut dicapai menggunakan gel berwarna dan dipakaikan di flash. Dengan menggunakan wireless trigger untuk menyalakan flash, maka jadilah foto tersebut. Cahaya matahari pada saat sunset sangatlah "hard" atau keras dan bisa menghasilkan foto yang mendapatkan siluet atau bayangan yang hitam pekat tanpa detail sedikit pun.

Dengan kalian menambahkan sedikit flash dari samping belakang, maka kita akan mengisi bayangan tersebut dan kita akan dapat merekam wajah dan emosi dari sang model tersebut.Cahaya flash ini terlihat lebih natural karena kita meniru cahaya orange dari matahari, dan jika dilihat sekilas, akan tampil bahwa cahaya yang jatuh diwajah sang model tersebut adalah matahari.

8. Gunakan Objek yang Menarik Untuk Menambah Estetika

Foto sebuah sunset akan sangat bagus jika didukung dengan objek-objek, barang dan lokasi yang unik. Cobalah kalian melihat sekitar daerah shooting, apakah ada objek yang menarik dan berbentuk unik yang dapat ditonjolkan dengan cara siluet.

9. Tetap Kreatif Dalam Pose dan Komposisi

Biasanya, foto siluet itu membosankan karena teknik fotografi ini termasuk gampang untuk dicapai. Namun, kreatifitas tetap bisa kalian kemabngkan dengan lebih fokus pada pose model yang dibidik, dan juga komposisi dari gambar tersebut.




Mungkin sekian dari artikel ini mengenai teknik jitu memotret foto siluet saat sunset. Semoga bermanfaat untuk kalian semua! 

Agar mendapatkan foto yang bagus kalian harus sering bereksperimen dengan pose yang berbeda, dan juga komposisi dan angle yang jarang dipakai, maka foto siluet akan menjadi lebih unik. Dengan begitu kalian akan mengasah skill dan kemampuan kalian. Dan selamat mencoba!

1 Comments:

Definition List

InkaStory
Buy this theme

top navigation

Buy this theme

Ads In-Feed

View AllRomance

Text Widget

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Praesent non leo vestibulum, condimentum elit non, venenatis

eros.

Fashion

Travel

Unordered List

Ads 970x90

About Me

Author

INKA Story

Responsive Blogger Template.

Popular Posts