4 Macam Jenis Lighting yang Wajib Diketahui

  Disini kami akan memberi tau kepada kalian semua jenis lighting. Pasti kalian sangat bingung saat ingin memilih lighting kan?. Kami akan membantu kalian untuk memilih sesuai jenis yang Anda inginkan. Berikut adalah jenis-jenis lighting:

   1.Built In Flash

  Pada Kamera DSLR,  biasanya disertakan dengan lampu kilat terintegrasi (Built in Flash). Built in Flash ini berguna untuk memberikan pencahayaan saat kita mengalami kondisi yang kurang cahaya. 

Walau banyak menolong kita saat pemotretan tiba-tiba, sebenernya Built in Flash ini tidak bisa digunakan untuk beberapa aktivitas pemotretan profesional seperti halnya prewed, still-life, model, dan semacamnya. 

Kekurangan pertama adalah, Lampu flash ini kerap menimbulkan efek mata merah (Red Eye Reduction), menghasilkan bayangan foto, tidak bisa di bounche dan juga jarak jangkauannya yang kurang. Itulah salah satu alasan mengapa DSLR Pro justru tidak menyematkan fitur ini.

  Kekurangan yang berada diatas bukan  berarti lampu flash ini (Built in Flash) tidak ada gunanya. Lampu flash ini bisa menjadi lampu utama untuk memicunya lampu-lampu lain (seperti halnya di studio) agar menyala bersamaan. Beberapa aktivitas pemotretan sederhana seperti point and shoot juga lebih nyaman mempergunakan Built in Flash.

   2.Lampu Studio

  Selain mengurangi suatu obyek, kegunaan lampu flash ini adalah untuk menghasilkan efek tertentu, menghasilkan bayangan, dan juga mengubah foreground dan juga background. Jika menggunakan lampu flash biasa, tujuan diatas tidak akan tercapai. 

Sebagai solusinya, diperlukan banyak lampu flash tambahan yang mempunyai fitur-fitur yang maksimal seperti Slave Flash unit ini bisa kita pakai. Slave Flash unit yang menggunakan cahaya sebagai pemicu (synchro eye), biasanya digunakan pada era kamera analog. Slave Flash unit ini biasanya menggunakan listrik, sehingga mobilitasnya terbatas.


Sistem Strobist yang dipakai pada era kamera digital fiturnya tentu saja lebih modern daripada lampu studi Slave Flash unit. Dengan sistem wireless trigger-nya, lampu-lampu flash strobist bisa ditembakkan secara berulang-ulang ditempat yang berjauhan dengan kamera. 

Sistem strobist ini lebih baik karena menggunakan pemicu nirkabel seperti gelombang radio. Berbeda dengan mata kucing yang tidak bisa mengoptimalkan pada pemotretan di luar ruangan, maka sistem strobist ini bisa digunakan dimana saja. Ini didukung dengan perangkat-perangkat seperti lampu flash bertenaga baterai. 

   3.Available Light

  Cahaya matahari adalah cahaya yang sangat baik saat kita ingin memotret. Dengan bantuan cahaya alami ini, bisa diperoleh foto-foto yang lebih natural dan artistik. Salah satu kuncinya adalah menempatkan WB secara tepat dan waktu yang baik saat memotret. Waktu yang dimaksud adalah pada saat matahari sedang naik atau turun. Biasanya cahaya seperti inilah bisa kita dapat pada pagi hari maupun sore hari. Selain itu Twilights (kondisi cahaya dimana matahari terbenam) adalah kondisi yang dinanti-nanti oleh para pemotret untuk dimanfaatkan cahayanya yang bersifat soft.
Pada saat siang hari dengan panas yang terik, cahaya yang menimpa adalah cahaya keras yang akan membuat foto menjadi kurang bagus
  Hal ini terlihat jelas bila yang dipotret adalah obyek seperti halnya manusia. Untuk obyek tak bergerak seperti panorama, maka cahaya keras di siang hari dapat di perlembut dengan mengatur shutter speed dan diafragma pada kamera.

   4.External Flash

  Lampu External Flash adalah peralatan yang paling sering digunakan karena sistem kerjanya yang sangat optimal. Selain bisa disetting secara otomatis dan manual, juga fitur lainnya seperti TTL dan bouncing. Jangkauan cahayanya lebih baik daripada Built in Flash. 

Lampu flash seperti ini tidak hanya digunakan di badan kamera tetapi bisa juga diletakkan di tempat-tempat tertentu. Agar kerja lampu kilat bisa sebaik mungkin maka sangat dianjurkan untuk digunakan dengan kamera yang merk nya sama.

  Jika harganya yang mahal (bisa menyamai harga body DSLR kelas amatir) menjadi kendala besar bagi fotografer, namun juga bisa dibeli buatan pihak ketiga (produsen non kamera). Biasanya produsen sudah merekomendasikan bahwa lampu flashnya kompatibel untuk merk tertentu (merk A dengan tipe XX untuk Canon, merk A tipe XX untuk nikon, dan lain-lainnya). Pemakaian lampu flash buatan pihak kedua (produsen kamera beda merk) biasanya mengakibatkan miss function pada beberapa fitur di kamera.

  Sekian beberapa jenis-jenis flash yang saya ketahui. Semoga bermanfaat bagi anda semua.

0 Comments:

Tips Memotret Gerhana Matahari ala-ala Fotografer Profesional

  Hari ini kamis (26/12) akan terjadi Gerhana Matahari Cincin. Kabar baiknya bagi yang tinggal di Tanjungpinang, kota tersebut menjadi satu dari sekian banyak kota terbaik di Indonesia yang bisa menonton fenomena alam yang jarang sekali terjadi.

  Oleh sebab itu, pemerintah Tanjungpinang tidak akan meninggalkan atau melewatkan kesempatan berharga ini. Selama beberapa hari akan digelar Festival Gerhana Matahari Cincin tersebut. Banyak acara dan lomba-lomba yang akan diadakan oleh pemerintah. 

  Dan yang paling spesialnya adalah melihat langsung fenomena Gerhana Matahari Cincin yang akan dipusatkan pada Gedung Gonggong. Untuk hal ini, pemerintah Tanjungpinang mengajak Bosscha Observatory dari ITB (Institut Teknologi Bandung).

Baca juga: 5 Tips and Trik Foto

  Tentu sangat-sangat spesial bagi warga Tanjungpinang dan akan rugi besar jika sampai melewatkan fenomena dan festival tersebut. Akan semakin lengkap jika kita bisa berhasil memotret Gerhana Matahari Cincin tersebut dilangit. Tentu saja memotret gerhana matahari tidak semudah biasanya. Perlu persiapan dan perlengkapan fotografi yang ekstra.

  Berikut ada beberapa alat-alat khusus yang perlu kita siapkan, yaitu:

  • Solar filter dengan tujuan agar bisa menciptakan efek apapun itu terhadap hasil foto. Melainkan untuk melindungi kamera dan mata dari Gerhana Matahari Cincin yang diarahkan langsung ke sinar terang matahari. Lensa solar filter umumnya adalah sebuah teleskop atau binokular yang akan menyerap sinar matahari tersebut. Tanpa adanya lensa solar filter, pada saat kita membidik gambar langsung ke Matahari akan menciptakan lubang kornea di mata dan pada bagian sensor kamera.

  • Siapkan tripod dan serta mensetting latar tempat. Terutama jika ingin menciptakan gambar dengan angle yang luas (wide-angle). Tripod disini fungsinya untuk memberikan kestabilan kamera saat kita ingin memotret gerhana matahari

  • Berikutnya yang harus kita siapkan adalah kartu memori, hasil foto dengan lensa tele yang berkualitas yang sangat baik pasti akan memakan banyak ruang penyimpanan memory card. Sangat dipastikan untuk kita mengosongkan kartu memori sebelum digunakan dengan minimal adalah 16 GB dengan kemampuan backup data dengan cepat. 
Semua jenis kamera dapat digunakan untuk memotret Gerhana Matahari Cincin, asalkan kamera tersebut memiliki pengaturan lensa focal length. Selebihnya memiliki pengaturan seperti mode low light, shutter speed, ISO. Sebagai contoh kameranya yaitu: Nikon P9000 atau Sony RX10/RX100, yang merupakan kamera yang bisa digunakan oleh para pemula. Yang sangat terpenting adalah cara memahami moment, mulai dari tahapan awal Gerhana Matahari Cincin hingga berakhir.

0 Comments:

Pengetahuan Lensa Tele Dengan Jelas

   Lensa Tele


   Lensa tele adalah lensa dengan rentang jarak jauh atau lebih panjang daripada lensa zoom. Dengan lensa tele kita dapat memotret obyek yang sangat jauh. Intinya, lensa ini digunakan untuk memperdekat suatu obyek. Untuk menggunakan secara maksimal, maka lensa tele harus dipadukan dengan tripod. 

Gerakan sedikit aja bisa menghasilkan gambar yang tidak tajam atau blur. Beberapa contoh ukuran lensa tele adalah 75-200 mm, 70-300 mm, 200-400 mm, dan 50-500 mm. Dilihat dari bentuknya, lensa tele ini biasanya panjang. Ada juga lensa tele yang bentuknya tidak begitu panjang, walaupun rentang jaraknya itu sama. Pada umumnya, jumlah keping lensa tele lebih banyak dari jumlah lensa standar.



Lensa Tele


   
Jika lensa tele masih kurang jangkauannya, kita dapat menambahkan dengan lensa tele yang converter yang akan melipatgandakan rentang jarak lensa tersebut. Ukuran lensa tele converter juga banyak macamnya, mulai dari 1,5x sampai 2x. Jika kita dapat menggunakan lensa tele converter 2x pada lensa tele 200-400 mm, maka rentang jaraknya menjadi lebih jauh yaitu 800 mm, untuk kamera SLR Analog. 

Sedangkan pada kamera digital terjadi perubahan rentang jarak kurang lebih 1,5 sampai 1,6x akibat crop factor. Jadi lensa 200-400 mm yang dipasang dengan tele converter 2x, maka jaraknya bertambah menjadi 1.200 mm pada kamera SLR. Pada rentang jarak segitu, kita harus menggunakan tripod dan tanpa ada sedikit getaran atau gerakan agar hasilnya maksimal.

Lensa Tele Converter

   Saat kita menggunakan lensa tele dan dihadapkan pada obyek berupa hewan misalnya, kita hanya bisa mengambil detail kepalanya saja. Pada posisi yang sama, jika kita menggunakan lensa lain maka seluruh badan hewan dan juga background sekitaran hewan pun juga tertangkap. 

Terkadang kita perlu membatasi obyek untuk keperluan suatu ilmiah. Saat itulah lensa tele berguna, saat kita membutuh foto pemandangan yang lengkap, maka gunakan lensa pendek yang lebih tepat.

Baca juga: 7 Macam Jenis Lensa

0 Comments:

Pengertian dan Pengetahuan Tentang Kamera DSLR

   Kamera DSLR
            Kelebihan dan Kekurangan


   Untuk saat ini, kamera inilah yang nampaknya paling populer dikalangan profesional dan amatir. Kamera ini mempunyai bentuk yang tidak berbeda dibandingkan kamera analog kamera SLR karena cara kerja dan bagian-bagian didalamnya mirip. 

Satu hal besar yang membedakan adalah kamera ini menggusur film dan menggantikannya dengan sensor sebagai penangkap gambar, serta layar LCD di bagian belakang kamera untuk melihat hasilnya. Biasanya, kamera digital SLR tetap mempunyai fitur viewfinder untuk mengintip obyek, dan tidak bisa melihat gambar sebelum memotret. Gambar pada layar akan muncul sesaat setelah kita memencet tombol rana.

   Walaupun begitu, viewfinder pada DSLR bukan sekedar pelengkap. Dari semua jenis kamera, viewfinder DSLR adalah yang paling dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya. 

Ini karena gambar yang kita intip adalah refleksi murni dari lensa yang diteruskan melalui kaca prisma. Berbeda dengan viewfinder kamera non DSLR yang kadang menampilkan gambar yang terlalu cenderung atau terlalu jauh dari gambar aslinya.

   Perkembangan teknologi pada DSLR kemudian membuat kita bisa melihat obyek secara live view pada monitor. Setelah tombol shutter ditekan, gambar kemudian disimpan dalam memory yang gampang diambil-pasang (external). Apabila foto terlihat jelek, kita bisa langsung menghapus
"Secara umum, saturasi warna, kualitas gambar, kecepatan pengambilan gambar, dan fitur-fitur lain pada kamera ini mengalahkan jenis kamera yang lain. Dipadukan dengan jajaran pilihan lensa yang variatif menjadikan kamera ini harganya relatif mahal"

   Menelusuri lebih jauh, kita akan semakin senang karena kamera ini memberikan data lengkap mulai dari waktu pengambilan secara teknis, koreksi (misalnya highlight), juga jenis lensa yang digunakan. 

Data penting ini berguna jika kita ingin mempelajari kesalahan-kesalahan dalam memotret. Hati-hati saat kita mengolah file foto kita kedalam program pengeditan foto. Beberapa data exif penting bisa tidak terbaca. Lebih baik kita memaksimalkan fungsi kamera kita daripada mengolah habis-habisan di komputer kita.


   Belakangan, kamera digital SLR juga menambahkan fitur perekam gambar bergerak berupa video (misalnya format High Definition Movie). Fitur yang semakin sempurna ini membuat kamera jenis ini semakin disukai. Dua alat yang bisa dilebur menjadi satu. 


   Kamera DSLR juga mempunyai kelas sendiri, ada kelas kamera DSLR profesional, kamera DSLR amatir, dan ada kelas menengahnya.


DSLR PROFESIONAL


   Kamera kelas profesional umumnya mempunyai bahan dan kualitas tertinggi dibandingkan kelas kamera DSLR lainnya. Teknologinya memang dibuat untuk bekerja secara profesional. Kamera DSLR profesional umumnya juga bisa digunakan dalam segala medan dan cuaca yang buruk. 

Dalam kondisi hujan gerimis pun kamera jenis ini masih mampu digunakan karena mempunyai weather sealing yang bagus. Dengan kualitas bahan dan teknologi tinggi ini, tentu saja akhirnya berimbas pada harga kamera DSLR profesional yang relatif tinggi. Kamera DSLR profesional biasanya ditandai dengan seri 1 digit angka, misalnya Canon 1D, 1D mark 2, sampai 1D mark 4. Sedangkan untuk merk Nikon pun sama, misalnya Nikon D1, D2, dan D3 series.

DSLR kelas Amatir

   Kamera DSLR amatir umumnya mempunyai harga yang relatif murah dan banyak digunakan oleh pemula yang baru mencoba belajar atau mengenal fotografi. Karea harga yang terjangkau, maka bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kamera ini tentu saja kualitasnya tidak sama dengan kualitas bahan kamera DSLR profesional.

   Teknologinya juga dibuat lebih sederhana, untuk memudahkan penggunanya. Fitur-fitur yang ada juga terbatas, selain untuk mengurangi biaya produksi juga supaya tidak membingungkan orang yang baru pertama kali memegang kamera.

   Kamera DSLR amatir biasanya ditandai dengan seri 2 digit angka. Untuk merk Nikon misalnya seri D40, D50, D80, dan Canon 40D dan 80D


"Kamera DSLR amatir biasa digunakan oleh pemula. Fitur-fiturnya terbatas, dan harga relatif lebih murah dibandingkan dengan kamera DSLR profesional."

DSLR Semi Profesional 

   Untuk menjembatani antara kamera DSLR profesional dan amatir ada juga kamera DSLR kelas menengah. Kualitas bahannya juga berada di antara amatir dan pro. Namun, beberapa kamera kelas ini kadang ada yang mempunyai teknologi sama dengan kamera kelas profesional atau minimal mempunyai teknologi yang hampir menyamai kamera DSLR profesional.

   Kamera DSLR kelas menengah biasanya ditandai dengan 3 digit seri. Misalnya Nikon D100, D200, D300, D700, atau Canon 300D, 400D, dll.

0 Comments:

Tips Membersihkan Lensa dan Kamera Dengan Tepat

 Banyak sekali cara untuk membersihkan lensa dan kamera. Kali ini saya akan membagikan kepada kalian semia bagaimana cara membersihkan lensa dan kamera. Jika kita salah membersihkannya akan berakibat fatal dan bisa memperjelek kualitas suatu obyek yang akan kita potret. Berikut adalah cara untuk membersihkan kamera dan lensa dengan benar:


   Membersihkan Lensa

  Untuk menjaga lensa dari kotoran dan supaya fungsi-fungsinya tidak terganggu, selain harus menyimpan dengan benar, juga perlu untuk dibersihkan secara berkala. Sebaiknya dalam tas kamera harus selalu tersedia yaitu camera cleaning kit supaya ketika lensa kotor bisa langsung kita bersihkan. Idealnya lensa dan kamera dibersihkan secara berkala, terutama setelah kita pakai.

  Membersihkan lensa secara berkala bisa kita dilakukan dengan blower kamera, kuas halus, dan lap dari bahan kulit. Cara sederhana membersihkan lensa kamera dengan cara sebagai berikut:

  • Lepas lensa kamera dari badan kamera atau buka kedua penutup lensa dikedua unjungnya. Jika lensa mempunyai lensa hood, maka lepaskan juga lensa hood ini.
  • Lepas filter yang terpasang di ujung bagian dari muka lensa
  • Sapu dengan kuas halus seluruh bagian permukaan badan dan dua ujung lensa, kemudian semprot dengan blower.
  • Jika masih ada kotoran yang menempel pada lensa, sapu dengan kain dari bahan kulit secara perlahan supaya permukaan lensa tidak tergores.
  • Lakukan hal yang sama pada semua filter pada lensa.
  Adakalanya lensa kamera kita jarang dibersihkan atau sering ditempat lembab akibat terkena jamur. Jamur ini biasanya terlihat pada permukaan filter atau lensa bagian luar. Jika jamur ini hanya pada permukaan filter dan permukaan lensa bagian luar kita masih bisa kita bersihkan sendiri. Alat yang digunakan masih sama dengan ditambahkan cairan lensa yang bisa didapat toko kamera atau optik. Juga cotton bud khusus untuk lensa yang digunakan untuk membersihkan bagian-bagian pinggir lensa yang tidak terjangkau oleh lap lensa. Caranya adalah sebagai berikut:

  • Semprotkan bagian lensa dengan blower sampai debu bersih dari permukaan pada lensa
  • Tuang satu tetes cairan pembersih lensa ke permukaan filter atau permukaan lensa. Lap dengan tissue lensa atau lap kulit yang khusus untuk kamera. Jika jamur masih ada bisa kita ulang dengan menggunakan cotton bud. Kemudian lap lagi dengan lap kulit sampai cairan kering dan tidak menempel pada lensa atau filter
  • Semprot permukaan pada lensa dengan blower supaya kering

   Membersihkan Kamera

  Membersihkan kamera DSLR tentu saja tidak rumit dan mudah dilakukan. Alat yang dibutuhkan pun hampir sama dengan kita yang untuk membersihkan lensa. Untuk bagian-bagian tersembunyi disela-sela tombol menu dan tombol putar tentu saja perlu kuas kecil dengan rambut yang sedikit kaku. Membersihkan kamera DSLR ini sebaiknya juga dilakukan secara berkala, terutama setelah kamera digunakan. Cara mudah untuk membersihkan kamera DSLR adalah sebagai berikut:
  1. Lepas lensa dari badan kamera dan tutup connector lensa menggunakan tutupnya
  2. Mula-mula bersihkan seluruh badan lensa kecuali LCD-nya dengan kuas supaya debu yang menempel pada badan lensa bisa terangkat. Selanjutnya semprot dengan blower dan lap kulit untuk kamera
  3. Bersihkan bagian-bagian LCD dan viewfinder menggunakan tissue lensa atau lap kulit. Pada bagian viewfinder, jika kesusahan menjan;gkau menggunakan lap maka kita bisa memakai cotton bud. Tambahkan cairan pembersih lensa jika masih ada kotoran yang membandel.
  Sekian dari penjelasan diatas untuk membersihkan lensa dan kamera. Semoga bermanfaat bagi kalian yang memiliki kamera dan jangan lupa untuk merawatnya. Selagi kita masih bisa merawatnya, maka rawatnya jangan sampai barang berharga kalian rusak. Jangan lupa kalian praktekan cara tersebut.

0 Comments:

Tips Menggunakan Flash yang Baik

   Tips Menggunakan Flash



  Fungsi paling mendasar dari lampu kilat atau flash adalah untuk menerangkan obyek foto yang kurang cahayanya. Artinya, jika obyek tersebut gelap, gunakan lampu. Namun yang lebih penting adalah menggunakan lampu kilat atau flash pada siang hari, diluar ruangan. Kapan dan dalam kondisi bagaimanakah kita sebaiknya menggunakan lampu kilat ini? Dibawah ini kita jelaskan beberapa kondisi tertentu yang membutuhkan lampu kilat saat kita mau memotret.

   Siang hari saat terik

  Lampu kilat berguna untuk kita bisa meminimalisir kontras yang terjadi antara bayangan dan obyek yang terkena cahaya terlalu tajam. Dengan lampu kilat maka cahaya terik  bisa sedikit dilembutkan dan detail obyek yang kurang jelas bisa diperbaiki.

   Backlighting

  Obyek yang membelakangin cahaya jika dipotrait akan menimbulkan siluet yang artinya detail suatu obyek akan hilang. Saat inilah digunakan lampu kilat agar obyek bisa terlihat dengan jelas.

   Cahaya yang kurang baik

  Cuaca yang mendung saat kita akan memotret obyek berupa manusia, menjadikan foto nampak kurang berkualitas. Namun saat kita menggunakan lampu kilat bisa membuat detail dan profil manusia lebih terlihat bagus. Lampu kilat juga bisa menambah cahaya sekitar agar suasana mendung menjadi hilang dan terlihat terang.

  Ada beberapa pilihan setting pada lampu kilat, gunakan saja menurut kebutuhannya, misalnya:


  • Red Eye Reduction

  Digunakan ketika kita memotret obyek yang berupa manusia. Lampu kilat akan menyala dengan kekuatan sedang sampai beberapa kali sebelum akhirnya menyala terang.

  • Fill in Flash
  Digunakan ketika kita akan memotret pada siang hari yang sangat terik. Tujuannya agar bayang-bayang pada obyek yang dihasilkan dari sinar matahari bisa dihilangkan atau diminimalisirkan.

  • Auto 
  Kamera akan secara otomatis mengukur cahaya yang dibutuhkan. Jika cahaya cukup, maka lampu flash tidak akan menyala. Jika cahaya kurang, maka dengan sendirinya lampu flash menyala secara otomatis.

  • Slow Sinc 
  Digunakan pada saat malam hari pada kondisi dimana latar belakang biasanya terang. Lampu flash akan menyala untuk menerangin latar belakang, dan kamera akan menangkap detail latar belakang dengan kecepatan rendah

Penjelasan diatas merupakan tip untuk menggunakan flash. Gunakan flash pada saat kondisi tertentu saat pemotretan. Bagaimana sobat sudah tau bukan caranya menggunakan flash? Jika sudah mengetahui cara menggunakannya, jangan lupa dicoba ya sobat agar bermanfaat bagi kalian semuanya.

0 Comments:

5 Tips and Trik Foto Terampuh!!

Demi mendapatkan foto yang menarik dan bagus. Pasti anda melakukan berbagai cara agar bisa mendapatkannya bukan?. Ada banyak upaya untuk menghasilkan foto yang berkualitas. Berikut beberapa tips and trik foto yang kami berikan untuk anda. Coba anda lakukan tips ampuh ini untuk menghasilkan foto yang menarik yang bisa dipamerkan kepada teman atau saudara.

   1.Tips Foto Portrait

  Salah satu poin untuk menghasilkan foto portrait adalah harus bisa menjepret ekspresi orang yang difoto dan tentu saja harus ber-ekspresi natural, bukan hanya dibuat-buat atau direkayasa oleh fotografernya. Ketika memotret, kita juga bisa memakai alternatif foto candid atau "mencuri" dalam mode continuous supaya mendapatkan ekspresi yang menarik.

  Pada foto portrait sebaiknya ada pada mata model yang akan difoto, atau pada bagian yang khas dari orang tersebut. Jika background foto portrait dirasa mengganggu bisa juga menggunakan bukaan lebar untuk mengaburkan atau mengeblurkan background. Namun, background yang memperkuat karakter suatu foto bisa jug dijadikan elemen untuk memperkuat foto.

  Selain teknis, faktor non teknis lain yangperlu dilakukan untuk menghasilkan suatu foto portrait adalah pendekatan dengan model, diajak mengobrol tentang kehidupan keseharian, pekerjaan mereka, atau masalah-masalah ringan bisa membantu untuk membuat mereka santai dan mengeluarkan karakter  dan ekspresi yang natural. Pilih juga angle dari berbagai sudut, komposisi yang berbeda, dan gunakan pencahayaan alami misalnya matahari untuk menghasilkan foto sesuai kondisi ditempat pemotretan tersebut.

   2.Human Interest

  Dalam memotret human interest, seperangkat kamera DSLR saja belum tentu bisa membantu kita untuk menghasilkan foto yang bagus. Foto human interest sebisa mungkin menampilkan foto-foto yang mampu menangkap suatu karakter manusia yang kita foto, juga harus karakter yang natural ini perlu dilakukan pendekatan terlebih dahulu sebelum pemotretan.


  Foto-foto human interest yang diambil secara tiba-tiba atau dengan bayaran hanya akan mengahasilkan foto-foto dengan ekspresi yang datar, terkadang juga tanpa ekspresi. Foto-foto human interest dipendesaan juga lebih susah jika tidak ada pendekatan.

  Atur kamera dengan ISO sedikit lebih tinggi, fokus auto, dan lakukan candid supaya obyek foto tidak merasa sedang difoto. Lakukan pendekatan dengan baik-baik, dan jangan langsung mengeluarkan kamera. Membaur dalam kehidupan sehari-harinya masyarakat akan membantu kita diterima dan menghilangkan jarak kita dengan mereka.

   3.Foto Produk

  Untuk memotret suatu produk seperti makanan, minuman, buah-buahan, dan produk komersial memerlukan bantuan tidak hanya lampu flash external, tapi lampu studio. Akan tetapi lebih baik lagi jika menggunakan lampu studio dengan softbox sebanyak 3 titik.

  Untuk menghubungkan dengan kamera, bisa menggunakan remote berupa flash external, kabel sinkron, atau trigel wireless. Sedangkan untuk background dari produk  biasanya menggunakan table top berwarna putih untuk mendapatkan hasil foto yang high key dengan background putih. 

Jika ada permintaan BG lain bisa diganti kemudian menggunakan software pengolah foto. Bidang putih juga memudahkan kita jika obyek yang kita jepret harus di cropping.

  Penempatan lampu biasanya disesuaikan dengan benda yang akan difoto dan tentu saja angle/sudut bidik kamera yang baik. Penempatan lampu secara standar jika menggunakan 3 titik lampu adalah pada kanan dan kiri obyek, dan satu lagi dibawah meja. 

Bermain dengan  sekreatif mungkin dengan angle serta komposisi speed dan diafragma akan membantu menghasilkan foto produk yang menarik. Gunakan settingan WB pada satuan Kelvin dan atur sampai mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan. 

   4.Tentukan Waktu
         Pagi atau Sore

  Untuk mendapatkan cahaya yang lembut, terutama untuk foto filuar ruangan sangat diusahakan memotret pada pagi hari sebelum jam 10 atau sore hari setelah jam 3 sore. Memotret di luar ruangan pada tengah hari akan menghasilkan foto dengan pencahayaan yang flat.

   5.Satwa

  Foto satwa yang sedang diam saja, ketika tidak melakukan sesuatu kurang menarik untuk difoto dan dipamerkan ke teman atau saudara. Untuk mendapatkan foto satwa yang menarik  sebaiknya tunggu dan ambil gambar saat satwa sedang beraktivitas. Misalnya ketika sedang menyusui anaknya, ketika burung mengepakkan sayapnya, dan ketika bertengkar dengan sesamanya.


  Khusus untuk memotret satwa yang liar, jangan lupa gunakan pakaian gelap atau berkamuflase dengan alam supaya binatang tidak akan mengetahui keberadaan kita. 

Lensa tele 200 mm atau lebih juga akan membantu kita mendapatkan gambar satwa tersebut. Jika focal length lensa kita kurang jauh jangkauannya, kita bisa memanfaatkan tele converter untuk menambahkan jarak fokusnya. Hindari penggunaan flash, lebih baik menaikkan ISO untuk mendapat speed ideal, dan penjepretan diambil saat pagi hari atau sore.

Uraian diatas adalah beberapa tips and trik ampuh untuk menghasilkan foto yang bagus dan menarik. Memang dalam hal memotret foto banyak sekali yang dipertimbangkan, tapi yakinkan lah dengan niat dan usaha semua akan berjalan lancar sesuai dengan keinginan.

0 Comments:

7 Macam Jenis Lensa yang Digunakan Oleh Profesional


   Macam Jenis Lensa 


   1. Lensa Standar

  Pertama adalah lensa standar, lensa standar memiliki jumlah keping lensa lebih sedikit daripada lensa zoom atau lensa tele. Bentuk lensa standar ini biasanya lebih pendek dari lensa-lensa yang lain. Dalam setiap pembelian kamera SLR, biasanya sudah disediakan lensa standar (kit). Beberapa tipe kamera SLR juga mengharuskan kita untuk membeli lensa sendiri (body only).

  Salah satu jenis lensa standar adalah dengan lensa dengan jarak tetap atau Fixed Focal, misalnya 50 mm. Semakin tinggi angka atau Focal Length-nyamaka bidang obyek yang tertangkap kamera (Field Of View) akan semakin sempit/terbatas.

 Misalnya pada lensa 24 mm kita bisa menangkap gambar semua keluarga yang berpose, maka 70 mm kita hanya bisa menangkap beberapa orang, dan mungkin banyak bagian tubuh yang tidak terikut. Atau kita dapat menjauhkan kamera agar bidang gambar yang ditangkap semakin luas. Lensa dengan zoom pendek seperti 18-55 mm juga dapat disebut sebagai lensa standar, tergantung pada jenis kamera tersebut. 

Jadi pengertian lensa standar disini selain merunjuk pada rentang jarak normal, juga mengacu pada lensa bawaan kamera itu. Jika jaman dahulu lensa bawaan adalah lensa standar tanpa memiliki zoom, kamera sekarang mempunyai lensa bawaan yang ditambahkan dengan zoom dan sedikit lebih canggih daripada zaman dahulu.
Baca selengkapnya

   2. Lensa Tele

  Yang kedua adalah lensa tele, lensa tele adalah lensa dengan rentang jarak jauh atau lebih panjang daripada lensa zoom. Dengan lensa tele kita dapat memotret obyek yang sangat jauh. Intinya, lensa ini digunakan untuk memperdekat suatu obyek. 

Untuk menggunakan secara maksimal, maka lensa tele harus dipadukan dengan tripod. Gerakan sedikit aja bisa menghasilkan gambar yang tidak tajam atau blur. Beberapa contoh ukuran lensa tele adalah 75-200 mm, 70-300 mm, 200-400 mm, dan 50-500 mm. 

Dilihat dari bentuknya, lensa tele ini biasanya panjang. Ada juga lensa tele yang bentuknya tidak begitu panjang, walaupun rentang jaraknya itu sama. Pada umumnya, jumlah kepiug lensa tele lebih banyak dari jumlah lensa standar.
Baca Selengkapnya

   3. Lensa Wide

  Kebalikan dengan lensa tele atau lensa sudut sempit, lensa wide atau lensa lebar mempunyai kemampuan menangkap gambar lebih lebar atau lebih luas. Contoh dari lensa wide adalah lensa yang berukuran 14 mm. Lensa ini berguna untuk memotret yang luas (landscape, banyak, dan obyek yang besar.

  Dilihat dari bentuknya, lensa wide ini berukuran pendek. Selain lensa wide yang standar, ada juga lensa wide yang dilengkapi dengan zoom sehingga focal length-nya bertambah. Lensa variabel 14-55 mm bisa pula disebut dengan wide, walaupun mempunyai rentang jarak yang panjang sampai 55 mm.

   4. Lensa Fish Eye

  Lensa Fish eye adalah lensa unik yang akan menghasilkan gambar tidak seperti aslinya, tetapi membuat bidang gambar menjadi tampak lebih luas dan membentuk melengkung atau cembung. Ini terjadi karena lensa tersebut menangkap gambar dengan luas bidang gambar sampai 180 derajat.

  Menurut jenisnya, Lensa Fish Eye ini adalah wide angle dengan rentang jarak 10, 14, 15, dan 16 mm. Lensa Fish Eye mudah dikenali karena bentuknya yang cembung setengah lingkaran dan lebih kepada membulat daripada lensa lainnya. Sesuai sifatnya, Lensa Fish Eye dipakai untuk cabang fotografi yang berbau dengan seni atau menipulasi.

   5. Lensa Zoom

  Lensa zoom ini bentuknya mirip dengan lensa pada umumnya. Lensa zoom ini mungkin lebih panjang sedikit dari lensa standar, namun ada juga dengan ukurannya yang tetap pendek. Sesuai dengan namanya, lensa ini berguna untuk lebih mendekatkan atau menjauhkan obyek yang akan kita jepret. 

Lensa dengan rentang jarak 24-85 mm adalah salah satu lensa zoom. Lensa zoom ini juga bisa disebut dengan lensa variabel. Lensa zoom memiliki rentang jarak atau focal length yang tidak terlalu besar seperti lensa tele.

   6. Lensa Makro

  Sebagian besar lensa standar dan lensa zoom ditambahkan dengan kelengkapan fungsinya dengan memberikan fasilitas makro. Dahulu sebelum fungsi makro ini dikenalkan, Kamera SLR menambahkan lensa tersendiri yaitu lensa close-up guna mengatasi kebutuhan memotret makro ini.

 Lensa yang ditambahkan didepan pada badan lensa ini mempunyai kebesaran  dari +2 sampai dengan +10. Kadang dua macam lensa atau lebih akan ditambahkan sekaligus pada badan lensa, namun terdapat kejelekannya yaitu akan muncul vignette dan distorsi.

   7. Lensa Mirror/ Reflex Mirror

  Lensa Reflex Mirror adalah salah satu bagian dari kamera Single lens reflex. Lensa yang berupa cermin ini bertugas untuk meneruskan pandangan dari lensa ke viewfinder, saat kamera ini tidak dalam posisi menangkap suatu obyek. Saat shutter speed dipencet, lensa reflex mirror akan mengangkat ke atas bersamaan dengan bilah rana yang akan membuka. 

Film/sensor yang tidak terhalangi akan merekam obyek yang akan melewati lensa. Shutter speed yang akan menjepret dalam hitungan perdetik akan membuat pandangan kita ke obyek hilang sejenak. Peristiwa ini sering terjadi karena terangkat mirror reflex, namun hal ini tidak akan mengganggu fokusnya karena hanya sejenak.

Mungkin sekian dari kami, semoga bermanfaat untuk kalian semua. Artikel ini bertujuan untuk memberitahu tentang macam jenis lensa yang digunakan kamera DSLR sehingga kalian bisa mempertimbangkan saat membeli lensa. Dan saat membeli lensa kalian harus sesuaikan dengan budget kalian ya sob. Selain harus disesuaikan dengan budgetnya, kalian harus memperhatikan keperluan kalian saat menggunakan kamera.   

0 Comments:

Pengetahuan Tentang Lensa Standar yang Wajib Diketahui!

   Lensa Standar


   Lensa sebagai perangkat yang mendukung mempunyai macam-macam jenisnya. Lensa memiliki dua aspek penting yaitu focal length dan maximum aperture. Prinsip kerja lensa adalah menangkap dan meneruskan pandangan dan kemudian memfokuskan suatu obyek sehingga nanti dapat diproses oleh kamera tersebut. Badan lensa kamera mempunyai beberapa keping lensa yang dikemas dalam sebuah tabung.

   Lensa standar memiliki jumlah keping lensa lebih sedikit daripada lensa zoom atau lensa tele. Bentuk lensa standar ini biasanya lebih pendek dari lensa-lensa yang lain. Dalam setiap pembelian kamera SLR, biasanya sudah disediakan lensa standar (kit). Beberapa tipe kamera SLR juga mengharuskan kita untuk membeli lensa sendiri (body only).

   
Salah satu jenis lensa standar adalah dengan lensa dengan jarak tetap atau Fixed Focal, misalnya 50 mm. Semakin tinggi angka atau Focal Length-nya, maka bidang obyek yang tertangkap kamera (Field Of View) akan semakin sempit/terbatas. 

Misalnya pada lensa 24 mm kita bisa menangkap gambar semua keluarga yang berpose, maka 70 mm kita hanya bisa menangkap beberapa orang, dan mungkin banyak bagian tubuh yang tidak terikut. Atau kita dapat menjauhkan kamera agar bidang gambar yang ditangkap semakin luas. 

Lensa dengan zoom pendek seperti 18-55 mm juga dapat disebut sebagai lensa standar, tergantung pada jenis kamera tersebut. Jadi pengertian lensa standar disini selain merunjuk pada rentang jarak normal, juga mengacu pada lensa bawaan kamera itu. 

Jika jaman dahulu lensa bawaan adalah lensa standar tanpa memiliki zoom, kamera sekarang mempunyai lensa bawaan yang ditambahkan dengan zoom dan sedikit lebih canggih daripada zaman dahulu. Secara umum, lensa-lensa kamera SLR mempunyai bagian dan panel-panel yang sama. 

Pada bagian badan lensa kamera terdapat beberapa fungsi penting seperti:


   Pengatur Fokus

  Pengatur fokus lensa biasanya berupa gelang yang mempunyai angka-angka pada tabung lensa yang berfungsi untuk mengatur fokus suatu obyek. Dari angka-angka yang ada, kita dapat mengetahui jarak obyek ke kamera. Angka-angka ini biasanya dituliskan dengan satuan meter dan feet. 

Saat kita belum siap untuk menekan tombol rana, kita harus memutar-mutar gelang yang ada pada badan lensa untuk mengatur fokusnya obyek tersebut. Dengan kita memutar-mutar gelang tersebut akan merubah kedudukan salah satu keping lensa, sehingga menjadi lebih dekat atau jauh dengan lensa.

  Lensa konvensional mengharuskan kita untuk memutar gelang fokus tersebut secara manual. Namun, lensa standar modern memberikan pilihan berupa pengaturan fokus otomatis (AF/ Auto Fokus) menggunakan motor penggerak. Fokus otomatis berguna bagi pemakai kamera yang mempunyai masalah penglihatan seperti mata minus. Untuk menjaga keakuratan, lensa harus dikalibrasi.


   Gelang Diafragma

  Pada badan lensa terdapat gelang untuk mengatur diafragma. Gelang diafragma bertugas untuk menggerakkan keping-keping diafragma agar cahaya yang masuk terkontrol. 

Ibaratkan dengan jendela, diafragma memberikan cahaya ke suatu obyek yang akan kita tangkap. Semakin besar bukaan tersebut, maka cahaya yang akan masuk juga lebih banyak. Diafragma dapat disebut juga dengan tingkat penghalang cahaya.

Pada bagian gelang diafragma ini terdapat angka-angka untuk mengatur bukaannya. Angka-angka tersebut dinyatakan dengan satuan f. Semakin sedikit angka, maka diafragma akan semakin besar bukaannya. 

Sebuah lensa yang bagus memiliki angka diafragma dengan rentang lebih luas. Sebagai contoh, lensa yang mempunyai diafragma 1.4 sampai 3.2, lebih  baik daripada yang hanya diafragma 3.3 sampai 5.6.


   Motor Penggerak Fokus

  Pada era digital, lensa kamera juga mendapat pembaruan berupa motor penggerak fokus. Motor ini berfungsi untuk memutarkan gelang fokus sehingga kita hanya mengontrolnya melalui tombol rana yang kita tekan dengan separuh saja. 

Beberapa lensa juga ditambahkan motor penggerak fokus ini pada body lensa, namun ada juga yang ditanamkan pada body kamera. Dengan adanya motor penggerak fokus ini, fokus yang semula manual berubah menjadi fokus auto. 

Kelemahannya kita harus mengkalibrasi juga fokus tersebut gagal. Meskipun terdapat auto fokus, namun pengaturan untuk fokus  manual tetap disediakan.


   Image Stabilizer dan Ultrasonic Motor

  Kedua fungsi ini adalah fungsi tambahan untuk lensa-lensa digital modern. Image Stabilizer berguna untuk meredam suatu getaran dari tangan saat beroperasi, terutama pada saat speed rendah. Image Stabilizer ini menghasilkan sebuah foto yang sangat minim guncangan sehingga dapat mempertajam hasilnya. 

Ultrasonic Motor berfungsi mendongkrak kecepatan motor dalam memfokuskan suatu obyek. Selain itu, lensa USM mempunyai suara yang  minim berisik/lebih sunyi pada saat dioperasikannya. 

Produk lensa lain dengan merk berbeda juga turut mengadopsi kedua jenis fungsi tersebut dengan nama tersendiri.

Sekian itu saja mengenai artikel pengetahuan tentang lensa standar. Semoga dari penjelasan diatas bermanfaat untuk kalian semua. Dan bisa menambah wawasan tentang lensa standar.

0 Comments:

Pengertian Kamera Prosumer

   Kamera Prosumer
            Kelebihan dan kekurangan 



   Kamera Prosumer bisa dikatakan kamera yang lebih baik daripada kamera pocket, namun masih dibawah kamera SLR. Sebagian orang menamakan kamera ini SLR-like. 

Kamera prosumer memiliki bentuk yang besar-hampir seperti SLR dan mempunyai lensa yang menonjol. Namun, kamera ini lensanya tidak dapat dilepas-pasang seperti kamera SLR. Dari sisi fitur, kamera ini mempunyai fitur yang lebih lengkap daripada kamera saku atau kamera pocket. 

Para pengguna yang ingin kamera canggih, mantap dipegang namun tidak mau direpotkan dengan tombol fungsi yang rumit, bisa memilih kamera ini. Kekurangannya, panel/tombol pada kamera prosumer biasanya lebih sedikit daripada kamera DSLR.

Ini membuat pengguna memerlukan banyak sentuhan tombol untuk melakukan settingan kamera.  Berbeda dengan kamera DSLR  yang mempunyai tombol fungsi yang mandiri (satu tombol untuk satu fungsi).


"Dari sisi fitur, kamera ini mempunyai fitur yang lebih lengkap daripada kamera pocket. Layar LCD yang ditawarkan juga bisa membuat kita semakin menikmati kamera ini."

   Bila dipegang, kamera prosumer menang terasa nyaman karena besar dan mempunyai pegangan/grip yang kokoh, seperti layaknya kamera SLR. 

Namun, kamera ini mempunyai bobot yang lebih ringan. Layar LCD yang ditawarkan juga bisa membuat kita semakin menikmati kamera ini. Sebagai kompensasinya, banyak kamera prosumer meniadakan viewfinder-nya.

   Beberapa keterbatasan kamera ini, selain tidak bisa mengganti lensa, juga pada shutter lag dan autofocus yang lebih lambat, kecepatan menangkap gambar per detik (FPS), DOF (yang berhubungan erat dengan autofokus) yang terbatas dan kualitas gambar secara umum yang berbeda dengan kamera SLR.

   Kecewa? Jangan dulu. Saat ini kamera prosumer telah dibuat sedemikian rupa hingga memiliki kehebatan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Fitur perekam video adalah salah satunya.

Simak saja spesifikasi salah satu kamera konsumer yang hampir menyamai kamera SLR: Sensor super CCD 11MP, Zoom 14 x, fitur image stabilizer dan hot shae. Simak juga merk lainnya, sebuah Prosumer dengan rentang lensa 27-486 mm, stabilizer OIS, support file RAW dan fitur HD movie 30 fps, menarik bukan? 

0 Comments:

Definition List

InkaStory
Buy this theme

top navigation

Buy this theme

Ads In-Feed

View AllRomance

Text Widget

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Praesent non leo vestibulum, condimentum elit non, venenatis

eros.

Fashion

Travel

Unordered List

Ads 970x90

About Me

Author

INKA Story

Responsive Blogger Template.

Popular Posts